Oh Allah…. Aku masih ingat, saat pertama dulu aku belajar mencintai-Mu, Kajian demi kajian tarbiyah kupelajari, Tentang cinta para nabi, Tentang kasih para sahabat, Tentang mahabbah orang shalih, Tentang kerinduan para syuhada. Lalu kutanam di jiwa dalam-dalam, kutumbuhkan dalam jiwa yang akan selalu haus akan kasihMu Tapi Allah… Berbilang hari demi hari dan kemudian tahun berlalu, ku masih juga tak menemukan, cinta tertinggi untuk-Mu, aku makin merasakan gelisahku memadai, dalam cita yang mengawang, sedang kakiku mengambang, hingga aku terhempas dalam jurang dan kegelapan. Allahu Rahiim…. Illahi Rabbii…. perkenankanlah aku mencintai-Mu semampuku…. Perkenankanlah aku mencintai-Mu, sebisaku…. Dengan segala kelemahanku…. Illahi…. aku tak sanggup mencintai-Mu, dengan kesabaran menanggung derita. umpama Nabi Ayyub, Musa, Isa hingga Al-Mustafa. Karena itu ijinkan aku mencintai-Mu, melalui keluh kesah pengaduanku pada-Mu, atas derita batin dan ragaku, atas sa...
Merangkai Kata, Membingkai Makna