Skip to main content

Posts

Showing posts from June, 2014

PPG Jalur Instan Mencetak Guru Profesional (?)

Hmm, lagi-lagi pingin membahas masalah PPG. Walaupun masalah PPG ini sudah pernah saya bahas di tulisan terdahulu dalam blog ini, boleh deh kita bahas lagi. Mumpung lagi panas :) Berbicara mengenai pengahapusan akta 4 per Juni 2014 bagi mahasiswa FKIP UNS, pasti erat hubungannya dengan isu PPG (Pendidikan Profesi Guru) yang menjadi momok dan pembicaran panas di kalangan mahasiswa FKIP. PPG merupakan pendidikan lanjutan bagi setiap mahasiswa lulusan Kependidikan maupun Non   Kependidikan yang ingin tersertifikasi menjadi guru profesional.  Menurut wacana, lulusan mahasiswa FKIP mulai Juni, 2014 tidak lagi mendapatkan akta 4 sebagai syarat mereka untuk mengajar. Lantas bagaimanakah nasib para lulusan FKIP di tahun 2015 dan setelahnya? Apakah cita-cita luhur mereka untuk dapat menjadi seorang pendidik dan mengabdi pada negeri harus pupus? Ternyata pemerintah menjawab tidak. Dengan dihapusnya akta 4, pemerinah telah menyiapkan gantinya dengan mengeluarkan kebijaan unt...

Ada Harapan untuk Indonesia

Kurang lebih dua minggu yang lalu, Senin, 26 Mei 2014, kami pengurus Pengurus BEM FKIP UNS 2014 resmi dilantik. Sebuah langkah awal bagi kami untuk melakukan sebuah pergerakan, melakukan sebuah perubahan untuk Indonesia kita tercinta. Perubahan untuk Indonesia? Ya, hingga detik ini masih terngiang aku akan pemaparan kondisi Indonesia saat ini dalam sambutan yang disampaikan oleh Mas Eko Pujianto, selaku Presiden BEM FKIP UNS 2014. Miris jika mendengar kondisi bangsa ini seperti yang telah beliau paparkan dalam sambutannya tersebut. Beliau berkata bahwa Indonesia saat ini tengah berada pada tepi jurang kehancuran. Degradasi moral, tingginya tingkat ketimpangan sosial, makin melebarnya jurang pemisah antar pemerintah dan rakyatnya, rendahnya kualitas pendidikan, menjamurnya pengangguran, krisis pangan, merosotnya nilai moral dan karakter generasi muda, dan lain sebagainya seakan-akan tak henti-hentinya memburamkan cermin harapan Indonesia saat ini. Sebegitu memprihatinkankah neg...

Jalan Cinta Para Aktivis

Berawal dari sebuah diskusi dengan seorang sahabat kala senja itu. Kisah tentang sebuah amanah, kisah suatu kontribusi, dan kisah klasik tentang seleksi alam untuk para aktivis mahasiswa. Menyandang gelar aktivis, bukanlah sebuah jabatan dan kedudukan yang kita harapkan. Kita hanya ingin memenuhi janji untuk manusia yang bermanfaat bagi sesamanya. Ah, mungkin kita terlihat berpura-pura tak cinta harta benda, tetapi ya inilah diri kita dan perjuangan kita. Jalan ini tidak mudah. Sebuah jalan yang sampai akhirnya mempertemukan kita semua di sini. Di jalan ini kita bersama berjuang. Ah terlalu sepele jika dibandingkan para pejuang, namun kita sering menggunakan kata ini untuk membangkitkan rasa semangat kita untuk tetap berada di jalan ini. Hanya perlu keikhlasan untuk menjalani jalan ini, keikhlasan untuk berpikir lebih, keikhlasan untuk berkorban lebih, keikhlasan untuk disakiti lebih, dan keikhlasan untuk berlapang dada lebih. Inilah yang diperlukan untuk menjalani jalan in...