Ya, Rabb.. Bersama senja, Kau ketuk lagi hati ini. Hati yang tengah mencari arti
dalam jalan yang sunyi. Kau getarkan kembali hati ini, ketika ia tengah nyaris
mati tak berdetak. Kau hadirkan lagi memori itu, saat kami berada pada satu
garis perjuangan yang sama. Kau ingatkan kembali pada sebuah janji yang sempat
teruntai bersama tangis air mata dan doa.
Yaa, Rabb. Tanpa kusampaikan lewat barisan kata pun, aku yakin, Kau
mengerti apa yang ditanyakan oleh segumpal daging yang ada didalam raga ini.
Aku mencintai Mu, namun bagaimana dengan ridho orang tua ku? Hendak kemana aku
mencari jawaban atas kegelisahn hati ini? Aku ingin berjalan dijalan Mu. Sungguh,
benar-benar ingin… Namun sungguh, aku tak tahu, hendak ku langkahkan pada
persimpangn jalan yang mana langkah kaki ini. Aku hanya takut, aku salah dalam
mengambil keputusan. Ketika jalan ini kau buka dengan lapang untuk menjadi
jalanku untuk lebih mudah menggapai cintaMu, justru aku sia-siakan dan tutup
rapat karena ketidaktahuanku. Ketidaktahuan seorang hamba tentang memahami
makna “ridhollhu fii ridhol walidain”
Cukup jelas memang, jika diartikan dengan sebuah bahasa yang lugas.
Namun, apakah Kau menyimpan makna dibalik arti tersebut?? Astaghfirulah..
maafkan aku yang Ya Rabb, ketika aku salah menfsirkan firmanmu. Maafkan aku
ketika aku salah melangkah karena keterbatasan ilmuku. Maafkan aku yang
terkadang masih meragu dalam memperjuangkan cinta Mu.
Terima Kasih senja, telah kau getarkan lagi hati yang telah lama
sunyi. Namun, bantu aku kembali, untuk menentukan langkah, hendak kemana kaki
ini harus berpijak setelah ini.
#SelasarGedungF #dilema #MencariJalanPulang #Ridhollah #ridolwalidain
Yaa muqollibal qulub tsabbit qolbii ‘ala diinik
Surakarta, 09 Mei 2015
18:22
Cos Ma’arif H.
L
Comments
Post a Comment