Skip to main content

Posts

Showing posts from April, 2018

Teruntuk yang Telah Bertumbuh

Bismillahirrahmanirrahim Assalamu'alaikum wr.wb Teruntuk adik-adiku Kementrian Bina Desa 2017. Salam sayang dan rindu teruntuk kalian yang dahulu pernah mensejajari langkah ini dalam menapak di sebuah jalan perjuangan. Seharusnya, surat ini ditulis tepat dihari kita purna tugas. Atau paling tidak, tepat dimana kalian memulai peran baru kalian masing-masing. Tapi tak apa. Toh, semuanya masih dengan rasa yang sama. Yang tidak pernah berubah barang sedikit. Hari ini, izinkanlah kakakmu ini berbahagia atas pencapaian-pencapaian besar kalian. Walaupun mbak tau, semua pencapaian besar kalian adalah buah dari kerja keras kalian sendiri, bukan dari yang lain, apalagi dari yang menulis ini. Namun, biar bagaimanapun, kalian sudah mbak anggap seperti adik mbak sendiri. Wajar kan bila sang kakak turut berbahagia atas pencapaian terbaik adik tercintanya?? Bila sejenak kita memutar waktu, teringat betul bagaimana pertama kali kita bertemu. Kalian yang dahulu masih sepert...

Tentang Sebuah Perjalanan

Tentang Sebuah Perjalanan. Dan kami pun semakin mengimani, bahwa setiap jiwa yang tengah dalam perjalanan pasti akan sampai pada titik tujuannya. Bahwa setiap langkah akan menghantarkan pada apa yang hendak ia tuju. Sejauh apapun perjalanan kita, seterjal apapun medan yang dilalui, percayalah, kita pasti akan sampai pada titik itu. Tentang sebuah perjalanan. Kami pun juga semakin mengilhami, bahwa ikhlas adalah kunci utamanya. Meski lelahmu tak dilihat, meski lukamu berkali-kali tercacah, bahkan peluhmu kembali berderai lagi dan lagi, namun percayalah, Allah melihat itu semua. Bukankah sejatinya kita tidak membutuhkan penilaian dari mereka? Bukankah sebaik-baik nilai adalah penilaian dariNya? Maka pastikanlah bahwa lelahmu hanya untuk meraih ridhoNya.  Tentang sebuah perjalanan. Tentang jalan yang terjal, dan pula tentang jalan yang berliku. Yang tak jarang membuatmu tersungkur, yang tak jarang membuatmu berpeluh, berdarah, sesak, juga berderai air mata. ...

Begitulah Berjuang

April, mungkin adalah salah satu bulan yang paling ditunggu-tunggu oleh beberapa temanku. Sebab 28 April 2018  kelak akan menjadi saksi atas terlampauinya salah satu fase perjuangan panjang mereka. Maka tak heran, tetiba topik pembicaraan utama di sebuah group itu adalah wisuda dan peran apa yg akan dimainkan dalam dunia pasca kampus itu. Ingatanku kembali ke memori 16 Desember. Tepat dimana kuncir topi toga itu di pindahkan oleh beliau, orang nomor satu di universitas tercintaku kala itu. Bapak Prof. Dr. H. Ravik Karsidi. M.S, rektor Universitas Sebelas Maret. Maka itu pertanda, peran baru sudah harus dimulai kembali. Perjuangan akan mamaksamu untuk bangkit kembali. Sejak saat itu, perbedaan dunia pasca kampus dengan dunia kampus benar-benar terasa. Benar-benar terasa jatuh bangunnya dalam mewujudkan sebuah impian.  Percaya atau tidak (bagi kalian yang saat ini masih di kampus), dunia pasca kampus bisa dibilang sedikit (bahkan sangat) kejam. Terlebih jika engkau ...

Waktu yang Tepat

Oh Allah.. Ajarkan hati ini untuk selalu menerima Atas setiap garis takdir, atas setiap ketuk ketetapan Agar ia tak selalu meminta; untuk disegerakan tentang apaapa yang memang harus ditunda, atau bahkan untuk ditunda tentang apaapa yang memang harus disegerakan. Oh hati… Tentang apapun Kau harus percaya Bahwa Allah tak pernah salah waktu dalam mengetuk takdir Tidak pernah sekalipun terlalu cepat, namun tidak akan pernah terlambat Semua tepat diwaktu terbaik Surakarta, 20 Maret 2018 12.57 Cos Ma'arif H. L

Adakalanya~

Dalam perjalanaanmu dalam berjuang, adakalanya, Rabb mu memintamu untuk berhenti atau memutar arah haluan. Membuatmu seolah semakin jauh dengan apa yang tengah engkau perjuangkan selama ini. Yang seolah membuatmu meregang spasi dengan impian yang selama ini engkau semogakan. Namun lagi-lagi, tugas kita hanya taat, kan?  Seringkali, kita kerap menjadi pribadi tangguh yang begitu rapuh dalam perkara yang sepele. Seolah seperti pendaki yang yang terjatuh..... Mampu menaklukkan banyak hal besar, namun begitu lemah terhadap perkara yang seolah terlihat remeh temeh. Mampu berjuang dengan segenap jiwa raga hingga titik darah penghabisan, namun begitu rapuh ketika harus diminta untuk melepaskan. Yang membuatmu harus rela untuk berlapang dan mengikhlaskan. Yang mengantarkan perjuanganmu pada sebuah titik yang disebut penerimaan.  Maka, berjuanglah dengan baik, dan menerimalah dengan baik. Sebab Rabb mu adalah sebaik-sebaik sutradara untuk setiap episode kehidupan hamba-h...

Visual Waktu

Mungkin suatu ketika kita akan menyadari, bahwa jelmaan kuantitatif yang rigid terkadang tak lebih baik dari deskripsi visual semesta. Kelak pada suatu titik kamu akan sulit merasakan bahwa 4 tahun hampir bukan menjadi masamu lagi. Namun kau akan lebih mudah memahami melalui apa-apa yang telah tertangkap dan terekam oleh indramu. Ketika tak kau temui lagi teman-teman seangkatan di kampus. Ketika tau kau temui lagi diskusi sepantaran. Ketika tak kau temui lagi ruang kelas itu di isi oleh rekan seperjuanganmu. Itu pertanda masa ini tak lagi menjadi milikmu Begitupun, sebuah bunga dari Iffah Nur Yuliarti yang diberikan saat 24 tahun kemarin, yang selalu menyampaikan pelajaran besarnya. Tentang layunya yang pelan-pelan terlihat, tentang konkrit yang menceritakan bahwa: waktu benar-benar melindas. Bahwa dentum jam, satu persatu sudah purna masa putarnya” Sometimes, you just need to be alone, not even your best friend needs to know. Sometimes you need to put...

Oh Allah, Ijinkan Kami Belajar Lagi dan Lagi

Allah, jika aku boleh meminta, izinkan aku untuk turut menghidupkan lilin-lilin kecil di negeri ini. Untuk bangsa ini, untuk dien ini. Allah, jika Engkau meridhoi, izinkan aku untuk belajar lagi dan lagi. Perihal bagaimana jalannya, ku percaya bahwa Engkau adalah sebaik-baik pengatur alur cerita. Shelter FKIP UNS 16 April 2018: 16.58 Cos Ma'arif

Ijinkan Kami Bermimpi

Ijinkan kami bermimpi setinggi-tingginya. Mewujudkan sebuah harap yang telah tercatat beberapa tahun silam. Agar ia tidak mengendap, agar ia tak hanya sekedar menjadi catatan. Semoga Allah meridhoi, memudahkan, dan memampukan atas langkah-langkah kecil kita 😊 Allahumma yassir wala tu’assir. Rabbi tammim bilkhoir~ Surakarta, 16 April 2018 12:48 Cos Ma'arif H. L

Allah, Cukup Satu Pintaku

Cukup satu pintaku, Allah jaga hatiku~ Agar ia tak mudah patah, agar ia tak mudah rapuh, agar ia tak mudah merasa kehilangan untuk apa-apa yang sebenarnya tidak pernah menjadi miliknya. Rabbi, faghfirlii :“ Surakarta, 14 April 2018 18.56 Cos Ma'arif H. L

Takkan Pernah Sampai!

“kamu tak akan pernah sampai pada apa yang kamu cari sampai kamu menemukan Allah.” “Di luar sana mudah bagimu untuk menemukan orang-orang yang baik. Tapi sedikit sekali dari mereka yang dengan tulus mau membersamaimu. Mau bersedih saat engkau dalam keadaan tidak baik-baik saja, mau mengingatkan dengan santun saat engkau melakukan kesalahan, terlebih lagi mau mendoakan kebaikan dalam hidupmu setiap harinya. Tulus, tanpa menuntut apa-apa selain ingin memastikan engkau selalu dalam kebaikan.” Surakarta, 13 April 2018 05.26 Cos Ma'arif H. L

Orang Baik~

Orang-orang baik itu (kebanyakan) tidak pernah membahas tentang kebaikannya, apalagi mengumumkannya secara terang-terangan. Untuk itu, kita akan sulit menemukannya di dunia maya. Sementara selama ini (barangkali) kita sibuk mencarinya di linimasa. Dan (mungkin) selama ini kita terpukau pada kebaikan yang sifatnya fana. Yang tampil di linimasa hanya sebagian kecil dari seluruh kebaikan-kebaikan yang tersebar di sekitar kita. Kita mencari dan berharap menemukan kebaikan yang sebenarnya tapi kita mencarinya di tempat yang paling semu. Sudahkah menyadarinya?” Danau FP UNS, 7 April 2018 14.12 Cos Ma'arif H. L

Yang Tak Dikenal

Untuk setiap peluh di keningmu. Untuk setiap cucuran keringat di tubuh rentamu. Untuk setiap kaki yang tercacah, tulang yang merapuh, juga langkah yang terseok. Pun juga untuk bahu yang telah terlalu lama menopang Kita akan selalu banyak belajar. Tentang bagaimana mereka mendefinisikan makna cinta, perjuangan, pengorbanan, pengabdian juga kebermanfataan. Sebuah definisi yang begitu suci. Juga begitu mulia. Hanya saja, mungkin ia tak pernah dikenal. Terkadang kita mudah lupa. Atau bahkan sengaja melupa; dengan membuat defini baru tentang makna “kenal”. Kita membuat jeda antara maya dan nyata dengan selebar-lebarnya jarak. Kemudian kita memilih berpijak pada maya, dan memilih acuh pada yang sejatinya ada. Perjalanan kita sudah cukup jauh. Cukup sering salah arah. Juga cukup sering tertipu oleh visual gemerlap kanan kiri jalan ini. Yang tek jarang membuat lalai. Yang tak jarang pula menjadikan angkuh dalam dimensi kepalsuan. Seolah besar, ternyata kerdil. Seolah tulus ternyat...