Ibu
bapak guru, dahulu kau ajarkan aku bagaimana merangkai sebuah huruf untuk
menjadi sebuah kata, merangkai untaian kata menjadi sebuah kalimat, dan
merangkai tiap-tiap kalimat untuk dijelma menjadi sebuah cerita. Dan sekarang,
lihatlah aku ibu bapak, kini ku mampu merangkai cerita-cerita kehidupanku
sendiri. Merangkai, mengeja, dan hingga akhirnya ku tahu, ada masa depan yang
cerah saat aku telah mampu mengeja cerita-cerita itu.
Guruku,
engkaulah sosok yang tak pernah mengenal
lelah, menerangi jiwa yang gelap akan sebuah jalan kehidupan. Tak putus asa
walau peluh terus mengucur. Kau ajarkan aku melebur dalam gelap tanpa harus
redup, merengkuh rasa takut tanpa harus
surut, bangun dari ilusi tanpa harus meningggalkan mimpi.
Wahai
engakau para sahabatku, para calon guru Indonesia, tahukah engkau ada harapan
di balik pengabdian guru-guru kita. Harapan pada kita untuk melanjutkan estafet
pengabdian mereka demi mencerdaskan bangsa ini. Kita lah harapan di masa depan.
Masa depan itu milik kita, masa depan itu untuk kita, berlarilah, melesat seperti
anak panah menuju tepat pada sasaran. Hidup mu, dirimu, anganmu, adalah
milikmu.
Menjadi guru tidak berangkat dari ‘kepahlawanan’
untuk kemudian ‘mendidik’, tetapi dari mendidiklah kemudian dia layak menjadi
‘pahlawan’ pada hati setiap manusia lain. Gempitakanlah selalu jiwa mu,
Kobarkan setiap asa untuk bangsa mu, wahai engakau para pejuang pendidikan.
Selamat Hari Guru Nasional untuk Para Guru
dan dan Calon Guru di tanah air ku, Indonesia!!!!
#Berkarakter Kuat dan Cerdas!
#Mengabdi Mencerdaskan Negeri!
Comments
Post a Comment