Ya Allah, terima kasih
yang tak tak terbatas selalu ku haturkan. Kau hadirkan kepada ku sepasang
malaikat yang luar biasa, yang selalu menjadi teman hidupku, menjadi pelita
dalam langkahku. Kehangatan cinta dan kasih mereka yang tak kan pernah sanggup
ku membalasnya.
Ya Allah, dalam teduh
wajah mereka, ada senyum tulus yang selalu menyapaku, ada petuah dan nasihat
yang menuntunku, kasih yang merangkulku, semangat dalam futurku, asa dalam
lelahku, dan lentera dalam gelap akhlak ku.
Dalam dentuman waktu
yang hampir seperlima abad ini, belum juga diri ini mampu memberikan sebuah
kado istimewa untuk mereka, belum juga diri ini mampu membalas setiap perjuangan,
setiap pengorbanan, setiap peluh dan keringat, bahkan setiap air mata yang
mereka teteskan teruntuk para putrinya. Ya Rabb, aku tahu, tak akan pernah
mampu ku membalas impas untuk segala yang telah mereka berikan, tak kan pernah
mampu pula untuk ku mengganti setiap jerih payah yang telah mereka korbankan.
Ya Allah, masih begitu
jelas dalam ingatan ku, tak kuasa ku tahan tetes air mata di masa itu saat air
mata para malaikat itu membasahi pipi mereka, saat mereka terhinakan oleh
orang-orang itu, saat lisan mereka menggoreskan luka di hati kedua malaikatku,
namun tak ingin aku membalas setiap luka itu kepada mereka yang sempat menyayat
hati malaikatku. Ya Rabb, sempatkanlah pula aku untuk mengganti air mata itu
dengan sebuah senyuman, dengan sebuah kebanggaan yang mampu menjunjung nama
baik mereka, yang mampu menunjukkan kepada dunia, bahwa para malaikat ini
adalah orang-orang yang tangguh, orang-orang
hebat yang mampu menjadikan putri-putrinya menjadi orang yang besar, orang yang
berguna bagi nusa, bangsa, dan dien kami.
Ya Allah, sungguh setiap
anak mampu memberi kesempatan kepada kedua orang tua nya untuk mendapatkan
surga Mu karena akhlakul mahmudah, namun setiap anak pula juga mampu
mengantarkan kedua kedua oang tua nya dalam siksa nereka akhlakul mazmumah nya.
Ya Rabb, sungguh tak ingin diri ini tergolong dalam orang-orang yang
mengantarkan para malaikat ku ke neraka Mu. Jangan engaku biarkan hamba menjadi
penghalang bagi orang tua ku untuk menggapai surga Mu ya Rabb.
Disetiap sisa hembus
nafas ini, akan begitu banyak pinta yang sebenarnya ingin ku sampaikan. Namun
dari sekian banyak pinta, jadikanlah aku seorang anak yang sholehah, yang mampu
membawa mereka menuju Jannah-Mu. Ya Rabb, jika Engkau meridhoi, sempatkanlah
aku untuk mampu membawa mereka bersama-sama menghadapMu, menuju kota suci itu,
bersujud dan memohon ampun didepan Ka’bah Mu. Ya Rabb, berikanlah umur panjang
yang barokah teruntuk kedua malaikatku, agar ku mampu mengukir lengkung senyum
indah itu di wajahnya.
Ya Allah, aku pun tahu,
Keridhaan Mu tergantung kepada keridhaan kedua orang tua ku dan murka Mu pun
terletak pada murka kedua orang tua ku. Maka ijinkanlah hamba menempatkan cinta
ku pada mereka tepat dibawah cinta tertinggi ku, tepat dibawah cinta untuk Rabb
ku dan Nabi ku agar aku pun mendapat ridho Mu dalam setiap pengabdianku untuk
Mu.
Allah Rahman, Allah
Rahiim, Allahu yaa Ghoffar, yaa Nurul Qolbi. Terangilah hatiku, teguhkanlah
setiap langkahku dalam jalan lurus Mu, ampunilah segala dosa-dosaku dan dosa
kedua orang tua ku. Hanya kepada Mu lah kami kembali. Jika masa itu datang,
jika itu perpisahan tiba, pertemukanlah kami kembali dengan Mu dalam
sebaik-baik pertemuan, pertemuan dalam tempat terbaikMu, fiil jannati. Allaahumaghfirlii waliwaalidayya warhamhumaa kamaa
robbayaanii soghiiroo. Robbanaa aatinaa fiddunyaa hasanah, wa fil aakhiroti
hasanah, waqinaa ‘adzaabannaar J
Surakarta, 7 Januari
2014
10:48
Cos Ma’arif H. L
Comments
Post a Comment