Skip to main content

Sepucuk Surat untuk Malaikatku



Ya Allah, terima kasih yang tak tak terbatas selalu ku haturkan. Kau hadirkan kepada ku sepasang malaikat yang luar biasa, yang selalu menjadi teman hidupku, menjadi pelita dalam langkahku. Kehangatan cinta dan kasih mereka yang tak kan pernah sanggup ku membalasnya.
Ya Allah, dalam teduh wajah mereka, ada senyum tulus yang selalu menyapaku, ada petuah dan nasihat yang menuntunku, kasih yang merangkulku, semangat dalam futurku, asa dalam lelahku, dan lentera dalam gelap akhlak ku.
Dalam dentuman waktu yang hampir seperlima abad ini, belum juga diri ini mampu memberikan sebuah kado istimewa untuk mereka, belum juga diri ini mampu membalas setiap perjuangan, setiap pengorbanan, setiap peluh dan keringat, bahkan setiap air mata yang mereka teteskan teruntuk para putrinya. Ya Rabb, aku tahu, tak akan pernah mampu ku membalas impas untuk segala yang telah mereka berikan, tak kan pernah mampu pula untuk ku mengganti setiap jerih payah yang telah mereka korbankan.
Ya Allah, masih begitu jelas dalam ingatan ku, tak kuasa ku tahan tetes air mata di masa itu saat air mata para malaikat itu membasahi pipi mereka, saat mereka terhinakan oleh orang-orang itu, saat lisan mereka menggoreskan luka di hati kedua malaikatku, namun tak ingin aku membalas setiap luka itu kepada mereka yang sempat menyayat hati malaikatku. Ya Rabb, sempatkanlah pula aku untuk mengganti air mata itu dengan sebuah senyuman, dengan sebuah kebanggaan yang mampu menjunjung nama baik mereka, yang mampu menunjukkan kepada dunia, bahwa para malaikat ini adalah orang-orang  yang tangguh, orang-orang hebat yang mampu menjadikan putri-putrinya menjadi orang yang besar, orang yang berguna bagi nusa, bangsa, dan dien kami.
Ya Allah, sungguh setiap anak mampu memberi kesempatan kepada kedua orang tua nya untuk mendapatkan surga Mu karena akhlakul mahmudah, namun setiap anak pula juga mampu mengantarkan kedua kedua oang tua nya dalam siksa nereka akhlakul mazmumah nya. Ya Rabb, sungguh tak ingin diri ini tergolong dalam orang-orang yang mengantarkan para malaikat ku ke neraka Mu. Jangan engaku biarkan hamba menjadi penghalang bagi orang tua ku untuk menggapai surga Mu ya Rabb.
Disetiap sisa hembus nafas ini, akan begitu banyak pinta yang sebenarnya ingin ku sampaikan. Namun dari sekian banyak pinta, jadikanlah aku seorang anak yang sholehah, yang mampu membawa mereka menuju Jannah-Mu. Ya Rabb, jika Engkau meridhoi, sempatkanlah aku untuk mampu membawa mereka bersama-sama menghadapMu, menuju kota suci itu, bersujud dan memohon ampun didepan Ka’bah Mu. Ya Rabb, berikanlah umur panjang yang barokah teruntuk kedua malaikatku, agar ku mampu mengukir lengkung senyum indah itu di wajahnya.
Ya Allah, aku pun tahu, Keridhaan Mu tergantung kepada keridhaan kedua orang tua ku dan murka Mu pun terletak pada murka kedua orang tua ku. Maka ijinkanlah hamba menempatkan cinta ku pada mereka tepat dibawah cinta tertinggi ku, tepat dibawah cinta untuk Rabb ku dan Nabi ku agar aku pun mendapat ridho Mu dalam setiap pengabdianku untuk Mu.
Allah Rahman, Allah Rahiim, Allahu yaa Ghoffar, yaa Nurul Qolbi. Terangilah hatiku, teguhkanlah setiap langkahku dalam jalan lurus Mu, ampunilah segala dosa-dosaku dan dosa kedua orang tua ku. Hanya kepada Mu lah kami kembali. Jika masa itu datang, jika itu perpisahan tiba, pertemukanlah kami kembali dengan Mu dalam sebaik-baik pertemuan, pertemuan dalam tempat terbaikMu, fiil jannati. Allaahumaghfirlii waliwaalidayya warhamhumaa kamaa robbayaanii soghiiroo. Robbanaa aatinaa fiddunyaa hasanah, wa fil aakhiroti hasanah, waqinaa ‘adzaabannaar J

Surakarta, 7 Januari 2014
10:48
Cos Ma’arif H. L

Comments

Popular posts from this blog

Urgensi Lembaga Legislatif dalam Dinamika Politik Kampus

Seiring dengan makin dikenalnya istilah student governence di lingkungan kampus, tentunya akan menimbulkan pertanyaan-pertanyaan yang mendasar tentang apa sebenarnya student governance atau yang kita artikan sebagai pemerintahan mahasiswa. Disamping itu, pengkajian terhadap setiap tugas, peran dan fungsi dari tiap-tiap lembaga tersebut wajib kita ilhami dengan baik, sehingga sistem baku yang telah dibentuk dalam lingkungan kampus ini dapat berjalan secara dinamis dan sinergis dalam mewujudkan pemerintahan mahasiswa. Layaknya sebuah pemerintahan negara, “organisasi kemahasiswaan di perguruan tinggi diselenggarakan berdasarkan prinsip dari, oleh dan untuk mahasiswa”. Berangkat dari landasan tersebut, tentunya dapat kita simpulkan bahwa prinsip “dari mahasiswa, oleh mahasiswa, dan untuk mahasiswa” merupakan prinsip dasar dalam kehidupan mahasiswa. Untuk itu diperlukan suatu tatanan sistem organisasi mahasiswa untuk menjalankan prinsip-prinsip tersebut. Sistem student governe...

Yaa Muqollibal Qulub, Tsabit Qolbii 'ala Diinik

Ya, Rabb.. Bersama senja, Kau ketuk lagi hati ini. Hati yang tengah mencari arti dalam jalan yang sunyi. Kau getarkan kembali hati ini, ketika ia tengah nyaris mati tak berdetak. Kau hadirkan lagi memori itu, saat kami berada pada satu garis perjuangan yang sama. Kau ingatkan kembali pada sebuah janji yang sempat teruntai bersama tangis air mata dan doa. Yaa, Rabb. Tanpa kusampaikan lewat barisan kata pun, aku yakin, Kau mengerti apa yang ditanyakan oleh segumpal daging yang ada didalam raga ini. Aku mencintai Mu, namun bagaimana dengan ridho orang tua ku? Hendak kemana aku mencari jawaban atas kegelisahn hati ini? Aku ingin berjalan dijalan Mu. Sungguh, benar-benar ingin… Namun sungguh, aku tak tahu, hendak ku langkahkan pada persimpangn jalan yang mana langkah kaki ini. Aku hanya takut, aku salah dalam mengambil keputusan. Ketika jalan ini kau buka dengan lapang untuk menjadi jalanku untuk lebih mudah menggapai cintaMu, justru aku sia-siakan dan tutup rapat karena ketidaktah...

PPG Jalur Instan Mencetak Guru Profesional (?)

Hmm, lagi-lagi pingin membahas masalah PPG. Walaupun masalah PPG ini sudah pernah saya bahas di tulisan terdahulu dalam blog ini, boleh deh kita bahas lagi. Mumpung lagi panas :) Berbicara mengenai pengahapusan akta 4 per Juni 2014 bagi mahasiswa FKIP UNS, pasti erat hubungannya dengan isu PPG (Pendidikan Profesi Guru) yang menjadi momok dan pembicaran panas di kalangan mahasiswa FKIP. PPG merupakan pendidikan lanjutan bagi setiap mahasiswa lulusan Kependidikan maupun Non   Kependidikan yang ingin tersertifikasi menjadi guru profesional.  Menurut wacana, lulusan mahasiswa FKIP mulai Juni, 2014 tidak lagi mendapatkan akta 4 sebagai syarat mereka untuk mengajar. Lantas bagaimanakah nasib para lulusan FKIP di tahun 2015 dan setelahnya? Apakah cita-cita luhur mereka untuk dapat menjadi seorang pendidik dan mengabdi pada negeri harus pupus? Ternyata pemerintah menjawab tidak. Dengan dihapusnya akta 4, pemerinah telah menyiapkan gantinya dengan mengeluarkan kebijaan unt...