Membahasakanmu adalah memutar kembali kisah roman anak adam. Mencoba
mengingat, tentang bagaimana semesta telah mempertemukan kita. Tentang sebuah
alasan mengapa peranmu yang dahulu entah sebagai apa kini telah menjadi pemeran
utama dalam roman yang sedang kukisahkan.
Membahasakanmu adalah mendaki puncak tertinggi nusantara. Menitinya adalah
sebuah pendakian, menanjak dan melelahkan, namun itu semua untuk sebuah titik
kemuliaan. Terjal, berbatu dan berliku, namun itulah yang mengokohkan.
Membahasakanmu adalah mengaforismakan perasaan. Seremeh temeh apapun
kisahnya, menjadikannya indah adalah sebuah keniscayaan. Merangkum dalam
rentetan kata yang mengawal milyaran makna yang sering tak mampu tersampaikan
lewat untaian verbal.
Namun, membahasakanmu adalah merangkai puzzle perjalanan. Menyelesaikannya
adalah suatu jawaban atas misteri yang ditawan masa depan. Memutar kisah
roman, mendaki puncak tertinggi, mengaforismakan perasaan adalah urutan yang
harus diselesaikan setelah kusempurnakan rangkaian puzzelnya.
Dan hingga detik yang aku dengar saat ini, aku tak akan pernah memaknaimu,
sampai aku menyempurnakan rangkaiannya, sampai engkau kutempatkan pada tempat
yang tepat untuk sebuah kepingan picisan puzzle yang mencari keterpaduan.
Maka, bersabarlah. Aku sedang menyelesaiakan rangkaianku. Dan engkau, coba
selesaikan pulalah rangkaianmu. Agar kita mengerti, siapa tau kita memiliki
sebuah potongan puzzle yang tertukar. Maka, teruslah merangkai, agar kita tahu,
bagaimana kita harus menyempurnakan puzzle kehidupan ini. Dan hingga akhirnya
aku dapat memaknai semua ini.
Surakarta, 15 September 2015
20:40
Cos Ma’arif H. L
Aku suka tulisanmu Cos... Tapi judul blognya diganti dong. masak laskar indonesia kontennya romance kek gituh. ambil judul blog yang netral aja. jd semua genre tulisan bisa masuk :D
ReplyDelete