Kita, aku dan sebuah nama yang belum
kutahu adanaya.
Layaknya Ali dan Fatimah, kita pun
bisa berkisah sama, walau mungkin tak sama persis sebagaimana mereka.
Biarkan nurani yang akan menggetarkan,
biarkan Allah yang akan menuntun, hendak kemana hati akan berlabuh.
Menanti cinta suci dengan perbaikan
diri.
Menjawab rasa dgn tak memutus do'a pd
yang Maha Memberi Cinta, terus dan terus.
Karena kuyakin, menggantungkan harapan
pada Tuhan, tak akan membuahkan kecewa.
Biarkan Allah yang bekerja dengan
takdirnya, karena kapasitas kita sebagai manusia hanya berujung pada batas
usaha dan doa.
Surakarta, 30 November 2014
11:36
Cos Ma’arif H.L
Comments
Post a Comment