Menjadi seorang guru tidaklah berangkat dari sebuah "kepahlawanan" untuk
kemudian "mendidik", tetapi dari "mendidik" lah kemudian dia layak menjadi "pahlawan" pada hati setiap manusia lain.
Menjadi Guru bukan cita-cita, namun panggilan hati dan jiwa.
Ketika kita berbicara tentang hati, maka rupiah tak lagi menjadi tujuannya. Dan ketika kita berbicara tentang jiwa, maka jiwa-jiwa generasi penerus masa depan lah yang menjadi taruhannya. Karena senyum, mimpi, dan kesuksesan mereka adalah adalah bahagia milik kita.
Mendidik bukanlah hal yang mudah, namun ia tak akan pernah sulit untuk dilakukan. Itulah hakikat menjadi seorang guru.
Menjadi guru adalah amanah, ditangan kita lah tergenggam arah bangsa, ditangan kitalah mereka titipkan sebuah impian untuk diwujudkan. Karena kita adalah petani peradaban. Menanam sebuah harapan, merawat sebuah impian, dan menuai sebuah kesuksesan.
Wahai guru-guru hebat Indonesia, tetaplah mendidik dengan cinta, tetaplah menjadi pelita dalam kegelapan. Menjadi penerang bagi Indonesia untuk melangkah kedalam sebuah peradaban yang lebih baik.
Selamat Hari Guru, Selamat mengabdi untuk negeri. Baktiku untukmu ibu pertiwi.
Selamat Hari Guru, Selamat mengabdi untuk negeri. Baktiku untukmu ibu pertiwi.
Surakarta, 25 November 2014
06:30
Cos Ma'arif H. L
Comments
Post a Comment