Skip to main content

Kami Akan Tetap Mencintai Anda

Diawal tulisan ini, kami mewakili mahasiswa muslim yg tergabung dalam Forum Silaturahim Lembaga Dakwah Kampus Indonesia (FSLDK Indonesia) menyampaikan duka cita mendalam atas kejadian yg menimpa saudara-saudara kami di Kabupaten Tolikara, Papua pada hari ini, 17 Juli 2015 pukul 07.00 WIT.

Dengan ini pula kami ingin menegaskan bahwa sampai kapanpun, kami akan selalu berada di samping pundak mereka. Kami tak akan memejamkan mata sampai saudara kami disana mendapatkan kembali hak-hak mereka.

Kami percaya bahwa saat ini perasaan kita sebagai seorang warga Indonesia tidaklah berbeda. Tak peduli apapun agama kita, selama kita berada di tanah Indonesia, kita pasti juga ikut terluka melihat saudara kita dibakar dan dilempari batu, tepat saat mereka menghadap Tuhan mereka!

Bisa jadi benar, agama kita memang berbeda. Bisa jadi benar, kita menyembah Tuhan yang tak sama. Tapi seperti yang kita pahami bersama, kita hidup di tanah yang sama, dengan sebuah semboyan yang juga persis sama, Bhineka Tunggal Ika.

Maka kami juga yakin, bahwa kejadian di tanah Papua kali ini bukanlah karena niatan satu agama yg ingin membumihanguskan agama lainnya, karena selama ini kita telah terbiasa hidup berdampingan dalam sebuah bingkai Bhineka Tunggal Ika.

Oleh karena itu, kami ingin mengingatkan kembali kepada seluruh mahasiswa muslim di Indonesia, tentang surat cinta dari Allah kita yg Maha Bijaksana..
Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan merekalah kembali mereka, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan. (QS Al-Anam : 108)

Maka kami juga mengingatkan kepada saudara-saudara kami di seluruh Indonesia untuk tetap menebar kebaikan bagi siapa saja disekitar kita. Tetap tunjukkan bahwa Islam adalah agama mulia sejak dari awalnya.

Musuh kita bukanlah orang yang berbeda agama yang ada di sekitar kita selama ini. Musuh kita adalah mereka yang sedang melecehkan martabat kita. Sampai kita benar-benar tau siapa mereka, jangan pernah mengambil tindakan diluar nilai-nilai kemuliaan yg diajarkan Rosul kita yang mulia.

Melalui tulisan ini, kami juga mendesak agar kasus ini segera diselesaikan secara hukum dengan seadil-adilnya. Silakan dicatat, bahwa selama di atas suatu tanah itu dikumandangkan adzan, maka itulah tanah kami, dan orang-orang di dalamnya, merekalah saudara kami. Kami siap datang kapanpun mereka membutuhkan.

Dan kepada seluruh masyarakat Indonesia, saya pastikan bahwa kejadian ini tidak akan merubah senyuman manis kami kepada anda. Kami dilahirkan ke dunia untuk menebarkan kebaikan di setiap jengkal tanah yang kami pijak, di setiap orang yang kami temui, siapa saja, apapun agama mereka. Maka, kami akan tetap mencintai anda..InsyaAllah, InsyaAllah..

-Mewakili FSLDK Indonesia,
Muhammad Syukri Kurnia Rahman-
FK UNS

#NemuDiGrupWA
#SayangKalauNggakDiabadikan
#SekalianBuatPengingatDiri

Comments

Popular posts from this blog

Urgensi Lembaga Legislatif dalam Dinamika Politik Kampus

Seiring dengan makin dikenalnya istilah student governence di lingkungan kampus, tentunya akan menimbulkan pertanyaan-pertanyaan yang mendasar tentang apa sebenarnya student governance atau yang kita artikan sebagai pemerintahan mahasiswa. Disamping itu, pengkajian terhadap setiap tugas, peran dan fungsi dari tiap-tiap lembaga tersebut wajib kita ilhami dengan baik, sehingga sistem baku yang telah dibentuk dalam lingkungan kampus ini dapat berjalan secara dinamis dan sinergis dalam mewujudkan pemerintahan mahasiswa. Layaknya sebuah pemerintahan negara, “organisasi kemahasiswaan di perguruan tinggi diselenggarakan berdasarkan prinsip dari, oleh dan untuk mahasiswa”. Berangkat dari landasan tersebut, tentunya dapat kita simpulkan bahwa prinsip “dari mahasiswa, oleh mahasiswa, dan untuk mahasiswa” merupakan prinsip dasar dalam kehidupan mahasiswa. Untuk itu diperlukan suatu tatanan sistem organisasi mahasiswa untuk menjalankan prinsip-prinsip tersebut. Sistem student governe...

Yaa Muqollibal Qulub, Tsabit Qolbii 'ala Diinik

Ya, Rabb.. Bersama senja, Kau ketuk lagi hati ini. Hati yang tengah mencari arti dalam jalan yang sunyi. Kau getarkan kembali hati ini, ketika ia tengah nyaris mati tak berdetak. Kau hadirkan lagi memori itu, saat kami berada pada satu garis perjuangan yang sama. Kau ingatkan kembali pada sebuah janji yang sempat teruntai bersama tangis air mata dan doa. Yaa, Rabb. Tanpa kusampaikan lewat barisan kata pun, aku yakin, Kau mengerti apa yang ditanyakan oleh segumpal daging yang ada didalam raga ini. Aku mencintai Mu, namun bagaimana dengan ridho orang tua ku? Hendak kemana aku mencari jawaban atas kegelisahn hati ini? Aku ingin berjalan dijalan Mu. Sungguh, benar-benar ingin… Namun sungguh, aku tak tahu, hendak ku langkahkan pada persimpangn jalan yang mana langkah kaki ini. Aku hanya takut, aku salah dalam mengambil keputusan. Ketika jalan ini kau buka dengan lapang untuk menjadi jalanku untuk lebih mudah menggapai cintaMu, justru aku sia-siakan dan tutup rapat karena ketidaktah...

PPG Jalur Instan Mencetak Guru Profesional (?)

Hmm, lagi-lagi pingin membahas masalah PPG. Walaupun masalah PPG ini sudah pernah saya bahas di tulisan terdahulu dalam blog ini, boleh deh kita bahas lagi. Mumpung lagi panas :) Berbicara mengenai pengahapusan akta 4 per Juni 2014 bagi mahasiswa FKIP UNS, pasti erat hubungannya dengan isu PPG (Pendidikan Profesi Guru) yang menjadi momok dan pembicaran panas di kalangan mahasiswa FKIP. PPG merupakan pendidikan lanjutan bagi setiap mahasiswa lulusan Kependidikan maupun Non   Kependidikan yang ingin tersertifikasi menjadi guru profesional.  Menurut wacana, lulusan mahasiswa FKIP mulai Juni, 2014 tidak lagi mendapatkan akta 4 sebagai syarat mereka untuk mengajar. Lantas bagaimanakah nasib para lulusan FKIP di tahun 2015 dan setelahnya? Apakah cita-cita luhur mereka untuk dapat menjadi seorang pendidik dan mengabdi pada negeri harus pupus? Ternyata pemerintah menjawab tidak. Dengan dihapusnya akta 4, pemerinah telah menyiapkan gantinya dengan mengeluarkan kebijaan unt...