Skip to main content

My Life's Vision


Manusia adalah sebuah kekuatan yang begitu besar di muka bumi ini. Tugas manusia sebagai khalifah di bumi, merupakan suatu alasan yang membuat Allah menciptakan kita dari sari pati tanah untuk menjadi sosok manusia yang memiliki potensi luar biasa.” (Inayah Adi Oktaviana)

Berbicara tentang potensi, bak sebuah ion, diri kita pun tak akan luput dari yang namya kelebihan dan kelemahan. Tidak ada manusia yang sempurna, namun juga tak seorong pun yang terlahir tanpa adanya kelebihan dalam dirinya. Oleh karena itulah, kita sebagai manusia kudu dan wajib menggali apa sajakah yang menjadi potensi dalam diri kita.

Taukah kita, hidup di dunia ini pasti syarat akan dua pilihan. Ketika kita tak disibukkan dengan hal-hal yang positif, sudah menjadi harga mati bahwa kita akan selalu disibukkan dengan hal-hal negative. Dan ketika kita disibukkan dengan hal tersebut, secara tidak langsung kita pun tengah berada dalam proses menggali potensi-potensi kita. Potensi positif akan selalu digali dengan kegiatan-kegitan positif, pun sebaliknya.

Terkadang, kita memang perlu berproses untuk menemukan potensi apa saja yang telah lama terpendam dalam diri kita. Taka apa, ikhlaskan saja dirimu dalam sebuah pencarian. Jati diri memang terkadang senang bersembunyi. Bersembunyi dibalik sinar-sinar lain. Sinar-sinar lain yang merabunkan penglihatanmu, hingga kau pun merasa ahayamu tak sebenderang dengan cahanya. Tapi sekali lagi, tak apa.. Sesekali kau boleh tak menghiraukannya sinar lainya. Cukup terpejam dan melihat kedalam. Mencari cahayamu sendiri yang berada dalam kegelapan.

Mencari cahaya yang berada dalam sebuah kegelapan, pasti bukan barang mudah yang dapat dilakukan. Maka kita sebagai manusia yang hendak berproses, sudah sepatutnya melakukan sebuah usaha untuk memulai proses tersebut. Tak ada kesuksesan yang tak memiliki tujuan. Dan tak ada tujuan yang dapat dicapai tanpa adanya visi, misi, dan langkah strategis untuk sampai pada tujuan tersebut.

Dan aku, adalah salah satu diantara milyaran manusia yang ingin belajar dalam proses tersebut. Maka, visi dan misi lah yang akan menjadi peneguh jalan yang akan kususuri saat ini. “Menjadikan Diri sebagai Insan yang Bermanfaat”. Ya, sebuah visi hidup sederhana dari seorang yang ingin menjadikan dirinya sebagai salah satu manusia yang mampu memberikan kebermanfaatan bagi apapun dan siapapun. 

Sama halnya dengan apa yang telah kutuliskan diatas,dan tak ada tujuan yang dapat dicapai tanpa adanya visi, misi, dan langkah strategis untuk sampai pada tujuan tersebut. Maka, visi hidup akan lebih bermakna ketika ia diinterpretasikan melalui beberapa misi hidup. Dan sebuah misi hidup akan lebih terlihat konkrit ketika ia diimplementasikan melalui sebuah langkah strategis sebagai tahapan terpenting dalam suatu pencapaian dalam sebuah proses.

Berbekal visi untuk menjadikkan diri sebagai insan yang bermanfaat, maka lima misi hidup berikut inilah yang akan membuatnya lebih bermakna. Aku untuk Rabbku, aku untuk diriku, aku untuk keluargaku, aku untuk sosialku, dan aku untuk Indonesiaku, adalah lima misi hidup yang kuharapkan dapat menjadikan visi hidup tak hanya berbatas pada sebuah retorika semata.

Aku untuk Rabbku.
Aku untuk Diriku.
Aku untuk keluargaku.
Aku untuk sosialku.
Aku untuk Indonesiaku.
(untuk penjelasan tiap misinya mungkin nanti kali yaa, malu euy.. lain waktu aja, sekarang di hidden dulu)
Sekali lagi, proses terkadang tak mengenal masa. Mungkin kau sudah lama menunggu untuk segera mengakhiri prosesnya, menunggu akan hadirnya cahaya. Tak apa, biarkan jalanmu panjang, biarkan jalanmu indah. Kita hanya butuh bersabar dan konsisten dengan setiap ikhtiar kita. Dan yakinlah, jika tiba saatnya nanti, Allah lah yang akan mewujudkan setiap azzam yang kita perjuangkan. Tak perlulah kita berandai-andai untuk segera mengakhiri prosesnya. Nikmati saja setiap lelah yang ada, karna akan ada hikmah yang tak akan pernah didapat bagi yang tak melaluinya.

#TugasEssayForumAnakNegeri
#GagalKirim #SalahEmail #KepentokDeadline
#IkhlasAjaDeh...


Surakarta, 14Juli 2015
22:48
Cos Ma’arif H. L

Comments

Popular posts from this blog

Urgensi Lembaga Legislatif dalam Dinamika Politik Kampus

Seiring dengan makin dikenalnya istilah student governence di lingkungan kampus, tentunya akan menimbulkan pertanyaan-pertanyaan yang mendasar tentang apa sebenarnya student governance atau yang kita artikan sebagai pemerintahan mahasiswa. Disamping itu, pengkajian terhadap setiap tugas, peran dan fungsi dari tiap-tiap lembaga tersebut wajib kita ilhami dengan baik, sehingga sistem baku yang telah dibentuk dalam lingkungan kampus ini dapat berjalan secara dinamis dan sinergis dalam mewujudkan pemerintahan mahasiswa. Layaknya sebuah pemerintahan negara, “organisasi kemahasiswaan di perguruan tinggi diselenggarakan berdasarkan prinsip dari, oleh dan untuk mahasiswa”. Berangkat dari landasan tersebut, tentunya dapat kita simpulkan bahwa prinsip “dari mahasiswa, oleh mahasiswa, dan untuk mahasiswa” merupakan prinsip dasar dalam kehidupan mahasiswa. Untuk itu diperlukan suatu tatanan sistem organisasi mahasiswa untuk menjalankan prinsip-prinsip tersebut. Sistem student governe...

Yaa Muqollibal Qulub, Tsabit Qolbii 'ala Diinik

Ya, Rabb.. Bersama senja, Kau ketuk lagi hati ini. Hati yang tengah mencari arti dalam jalan yang sunyi. Kau getarkan kembali hati ini, ketika ia tengah nyaris mati tak berdetak. Kau hadirkan lagi memori itu, saat kami berada pada satu garis perjuangan yang sama. Kau ingatkan kembali pada sebuah janji yang sempat teruntai bersama tangis air mata dan doa. Yaa, Rabb. Tanpa kusampaikan lewat barisan kata pun, aku yakin, Kau mengerti apa yang ditanyakan oleh segumpal daging yang ada didalam raga ini. Aku mencintai Mu, namun bagaimana dengan ridho orang tua ku? Hendak kemana aku mencari jawaban atas kegelisahn hati ini? Aku ingin berjalan dijalan Mu. Sungguh, benar-benar ingin… Namun sungguh, aku tak tahu, hendak ku langkahkan pada persimpangn jalan yang mana langkah kaki ini. Aku hanya takut, aku salah dalam mengambil keputusan. Ketika jalan ini kau buka dengan lapang untuk menjadi jalanku untuk lebih mudah menggapai cintaMu, justru aku sia-siakan dan tutup rapat karena ketidaktah...

PPG Jalur Instan Mencetak Guru Profesional (?)

Hmm, lagi-lagi pingin membahas masalah PPG. Walaupun masalah PPG ini sudah pernah saya bahas di tulisan terdahulu dalam blog ini, boleh deh kita bahas lagi. Mumpung lagi panas :) Berbicara mengenai pengahapusan akta 4 per Juni 2014 bagi mahasiswa FKIP UNS, pasti erat hubungannya dengan isu PPG (Pendidikan Profesi Guru) yang menjadi momok dan pembicaran panas di kalangan mahasiswa FKIP. PPG merupakan pendidikan lanjutan bagi setiap mahasiswa lulusan Kependidikan maupun Non   Kependidikan yang ingin tersertifikasi menjadi guru profesional.  Menurut wacana, lulusan mahasiswa FKIP mulai Juni, 2014 tidak lagi mendapatkan akta 4 sebagai syarat mereka untuk mengajar. Lantas bagaimanakah nasib para lulusan FKIP di tahun 2015 dan setelahnya? Apakah cita-cita luhur mereka untuk dapat menjadi seorang pendidik dan mengabdi pada negeri harus pupus? Ternyata pemerintah menjawab tidak. Dengan dihapusnya akta 4, pemerinah telah menyiapkan gantinya dengan mengeluarkan kebijaan unt...