Hingga
akhirnya, aku kembali bertemu dengan senja, yang akhir-akhir ini tak pernah
kusapa rona merah jingga bercampur biru ungu nya....
Memang
benar, tak pernah habis dunia bersajak tentang senja
Seperti hari ini...
Aku menyapa senja disepanjang jalan pulang
Mengagumi jingga yang malu malunya bersembunyi di balik pencakar langit
Biru yang menggelap perlahan tersenyum mengantar malam
Kerlap kerlip lampu pengguna jalan memesona kota budaya ini
Seperti hari ini...
Aku menyapa senja disepanjang jalan pulang
Mengagumi jingga yang malu malunya bersembunyi di balik pencakar langit
Biru yang menggelap perlahan tersenyum mengantar malam
Kerlap kerlip lampu pengguna jalan memesona kota budaya ini
Tapi hanya
aku yang mengagumi senja di kota yang berseri ini
Mereka di kanan kiriku seperti tak menyadari cantiknya
Hanya menunggu sang merah berganti hijau pada sebuah persimpangan jalan...
Mereka di kanan kiriku seperti tak menyadari cantiknya
Hanya menunggu sang merah berganti hijau pada sebuah persimpangan jalan...
Atau bahkan
menenggelamkan diri bersama gadget selagi menunggu detik waktu mengaja mundur
Senja hari
ini memang istimewa
Dia tak lagi muram dan basah
Begitu cerah bak putri raja jatuh cinta
Padahal seharusnya ini awal musim penghujan
Dia tak lagi muram dan basah
Begitu cerah bak putri raja jatuh cinta
Padahal seharusnya ini awal musim penghujan
Aku menatap
senja sampai ia tiada berganti gelap
Dari mengagumi ciptaanNya.. kini saatnya berkisah padaNya tentang kekaguman itu
Dari mengagumi ciptaanNya.. kini saatnya berkisah padaNya tentang kekaguman itu
Atau bahkan
sekedar bercerita kepadaNya tentang kisah yang kualami hari ini
Ya... walau
sejatinya Ia meski tahu…dan selalu tahu…
Paling tidak ingin kusampaikan terima kasih kepadaNya karena telah menciptakan senja hingga hari ini…
Paling tidak ingin kusampaikan terima kasih kepadaNya karena telah menciptakan senja hingga hari ini…
Surakarta, 24 Agustus 2015
16:58
Cos Ma’arif H. L
Comments
Post a Comment