Aku tengah merenungi sesuatu tentang diriku sendiri. Tentang kehidupan yang sedang aku jalani. Tentang kuliah yang sedang aku jalani.
Kemudian ingatanku melesat jauh ke penghujung 2017, insya Allah aku wisuda, dan memang harus wisuda di tahun ini. HARUS!!! Melihat mereka aku kemudian berpikir, apa yang kelak membuatku berbeda di antara mereka? Apa yang bisa aku unggulkan dari mereka atau dari ribuan mahasiswa yang akan lulus bersamaku, atau lebih dulu dariku. Apa “nilai lebih” yang aku miliki dibandingkan dengan ribuan mahasiswa yang lain? Apa yang membuatku merasa menjadi lebih berharga dan aku merasa layak untuk mendapatkan peluang-peluang terbaik selepas lulus itu?
Di ujung semester yang tak lagi muda, di mana penelitian dan skripsi mulai menghantui, aku mulai menyesalkan banyak hal. Tentang begitu banyak sekali peran yang aku lewatkan.
Di saat orang lain yang sebaya denganku telah melesat begitu jauh. Aku baru menyadari ternyata aku tidak pernah menjadi apa-apa.
Dalam 24 jam yang sama. Ada orang yang bisa menyelesaikan urusannya sendiri dan urusan banyak orang. Ada yang bisa menyelesaikan urusannya sendiri dan keluarganya. Ada juga yang hanya bisa menyelesaikan urusannya sendiri. Dan yang paling menyedihkan adalah orang yang bahkan menyelesaikan urusanya sendiri pun tidak bisa. Itu dalam 24 jam yang sama.
#repost dari tumblr
Comments
Post a Comment