Skip to main content

Ada Allah dalam Pencapaian Setiap Azzam :)



Kawan, setiap dari kita pasti mempunyai impian bukan? Dan bukankah setiap dari kita pasti juga ingin agar setiap impian-impian besar kita terwujud? Namun, pernahkah engkau merasa lelah dalam mencapai impian mu itu? Pernahkah engkau merasa letih dengan setiap perjuangan mu untuk meraihnya? Pernahkah engkau merasa jalan yang kau lalui ternyata terlampau panjang untuk dilalui, sehingga lelah itu datang ketika engkau belum mampu menemukan ujung jalan panjangmu itu? Dan pernahkah engkau merasa bahwa engakau telah berada pada titik puncak penghabisan, namun  engkau belum mampu untuk mewujudkannya?
Jangan pernah takut bermimpi, karena ada Allah dalam pencapaian setiap azzam. Sebuah motto hidup favoritku, yang akhirnya membuatku bertahan untuk melanjutkan setiap langkah yang telah lama aku perjuangkan saat lelah pernah menyapa impian besar itu. Dan amazingnya, ketika aku memutuskan untuk bertahan, waw.. melanjutkan langkah untuk sebuah perjuangan ternyata memang tak akan pernah ada yang sia-sia. Mimpi yang ku kira hampir padam itu ternyata kembali menampakkan terangnya, dan hingga suatu ketika, mimpi itu benar-benar bersinar dan menjadi pengganti setiap gelap yang hampir mampu menghentikan langkah ku.
Jika engkau pernah mempunyai mimpi, taukah engkau? sesungguhnya ada Allah yang memunculkan setiap azzam mu itu. Jika engkau mendapat sebuah cobaan yang begitu besar ditengah perjuanganmu, taukah engkau? Sesungguhnya Allah pula lah yang memberikan cobaan itu. Eeittss, namun jangan berburuk sangka dulu. Itu semua bukan karena Allah ingin mempersulit langkah kita untuk mewujudkan impian kita kok. Kita tahu bukan, dunia memang tak pernah mudah untuk ditaklukan, dunia memang penuh dengan cobaan, dan semakin besar kesuksesan seseorang, akan semakin besar pula cobaan yang akan di dapat. Maka dari itu, Allah selalu memberikan kerikil-kerikil kecil dalam setiap pencapaian azzam kita, karena Allah ingin membiasakan dan mengajarkan kita untuk menghadapi cobaan-cobaan yang lebih besar yang akan kita temui saat kita telah benar-benar sukses nanti.
Guys, Kita tak pernah tau kapan Allah mengganti setiap lelah kita dengan sebuah kesuksesan kan? Coba bayangkan saja, saat kita memutuskan untuk menghentikan langkah kita pada langkah ke 1000 karena kita telah merasa tak mampu lagi untuk melanjutkannya, namun ternyata Allah telah merencanakan untuk mengganti lelah kita dengan sebuah kesuksesan di langkah kita yang ke 1001, tidak kah engkau merasa rugi karena telah memutuskan untuk menghentikan langkah mu itu?  
Maka ingatlah lagi, ada Allah dalam pencapaian setiap azzam. Allah tak kan pernah membiarkan hambaNya terlalu lama untuk menangis. Jika Allah lah yang memunculkan azzam kita, dan jika Allah pula lah yang memberikan kerikil-kerikil yang meghalangi langkah kita, maka Allah pula lah yang akan membantu kita untuk melaluinya. Kita hanya butuh bersabar dan konsisten dengan setiap ikhtiar kita. Dan yakinlah, jika tiba saatnya nanti, Allah pula lah yang akan mewujudkan setiap azzam yang kita perjuangkan ini. Tak perlulah kita berandai-andai untuk segera mengakhiri prosesnya. Nikmati saja setiap lelah yang ada, karna akan ada hikmah yang tak akan pernah didapat bagi yang tak melaluinya.
Guys, tidak kah kau ingat? Allah tidak akan memberikan cobaan diluar batas kemampuan umatNya. Nah, Allah saja yakin kok kalau kita mampu melalui cobaan itu, mengapa kita harus ragu atas kemampuan kita dalam mengahadi setiap ujianNya. Harus selalu kita ingat kawan, setiap apa yang kita punyai, setiap  apa yang kita dapatkan, dan bahkan setiap apa yang tak dapat kita dapatkan, pasti tak luput dari skenario dan rencana Nya. Yakinlah jika kau pasti bisa meraihnya, namun jika memang azzam mu benar-benar tak dapat engkau wujudkan, ingatlah, apa yang kau inginkan belum tentu itu baik bagimu, karena memang hanya Allah yang mengatahui apa yang terbaik untuk hambaNya.
Tak ada mimpi yang terlalu besar untuk diwujudkan, dan tak ada jiwa yang teralu kerdil untuk mewujudkannya. Namun terkadang, hanya saja semangat kita yang tak sebesar azzam kita. Ingat kawan, batas waktu kita di dunia itu limited, sedangkan amanah dan impian yang harus kita emban dan wujudkan tak pernah lebih sedikit dari waktu yang tersisa. Semakin banyak engkau menyia-nyiakan waktu, semakin banyak pula amanah dan impian yang tak dapat engkau penuhi. Hayoo, masih ingat kan? Setiap amalan yang kita lakukan pasti akan dimintai pertanggung jawabannya bukan? Lantas, berapa banyak lagi waktu yang harus terbuang sia-sia?
Terjaga disaat mereka terlelap, duduk disaat mereka mulai terjaga, berdiri ketika mereka mulai duduk, berjalan ketika mereka mulai berdiri, berlari ketika mereka mulai berjalan, dan sukses ketika mereka mulai berlari. Jangan pernah engkau merasa lelah, jangan pernah engkau merasa tak mampu. Karena ada Allah dalam pencapaian setiap azzam.

Surakarta, 30 Maret 2014
03:06 
Cos Ma’arif H. L


Comments

Popular posts from this blog

Urgensi Lembaga Legislatif dalam Dinamika Politik Kampus

Seiring dengan makin dikenalnya istilah student governence di lingkungan kampus, tentunya akan menimbulkan pertanyaan-pertanyaan yang mendasar tentang apa sebenarnya student governance atau yang kita artikan sebagai pemerintahan mahasiswa. Disamping itu, pengkajian terhadap setiap tugas, peran dan fungsi dari tiap-tiap lembaga tersebut wajib kita ilhami dengan baik, sehingga sistem baku yang telah dibentuk dalam lingkungan kampus ini dapat berjalan secara dinamis dan sinergis dalam mewujudkan pemerintahan mahasiswa. Layaknya sebuah pemerintahan negara, “organisasi kemahasiswaan di perguruan tinggi diselenggarakan berdasarkan prinsip dari, oleh dan untuk mahasiswa”. Berangkat dari landasan tersebut, tentunya dapat kita simpulkan bahwa prinsip “dari mahasiswa, oleh mahasiswa, dan untuk mahasiswa” merupakan prinsip dasar dalam kehidupan mahasiswa. Untuk itu diperlukan suatu tatanan sistem organisasi mahasiswa untuk menjalankan prinsip-prinsip tersebut. Sistem student governe...

Yaa Muqollibal Qulub, Tsabit Qolbii 'ala Diinik

Ya, Rabb.. Bersama senja, Kau ketuk lagi hati ini. Hati yang tengah mencari arti dalam jalan yang sunyi. Kau getarkan kembali hati ini, ketika ia tengah nyaris mati tak berdetak. Kau hadirkan lagi memori itu, saat kami berada pada satu garis perjuangan yang sama. Kau ingatkan kembali pada sebuah janji yang sempat teruntai bersama tangis air mata dan doa. Yaa, Rabb. Tanpa kusampaikan lewat barisan kata pun, aku yakin, Kau mengerti apa yang ditanyakan oleh segumpal daging yang ada didalam raga ini. Aku mencintai Mu, namun bagaimana dengan ridho orang tua ku? Hendak kemana aku mencari jawaban atas kegelisahn hati ini? Aku ingin berjalan dijalan Mu. Sungguh, benar-benar ingin… Namun sungguh, aku tak tahu, hendak ku langkahkan pada persimpangn jalan yang mana langkah kaki ini. Aku hanya takut, aku salah dalam mengambil keputusan. Ketika jalan ini kau buka dengan lapang untuk menjadi jalanku untuk lebih mudah menggapai cintaMu, justru aku sia-siakan dan tutup rapat karena ketidaktah...

PPG Jalur Instan Mencetak Guru Profesional (?)

Hmm, lagi-lagi pingin membahas masalah PPG. Walaupun masalah PPG ini sudah pernah saya bahas di tulisan terdahulu dalam blog ini, boleh deh kita bahas lagi. Mumpung lagi panas :) Berbicara mengenai pengahapusan akta 4 per Juni 2014 bagi mahasiswa FKIP UNS, pasti erat hubungannya dengan isu PPG (Pendidikan Profesi Guru) yang menjadi momok dan pembicaran panas di kalangan mahasiswa FKIP. PPG merupakan pendidikan lanjutan bagi setiap mahasiswa lulusan Kependidikan maupun Non   Kependidikan yang ingin tersertifikasi menjadi guru profesional.  Menurut wacana, lulusan mahasiswa FKIP mulai Juni, 2014 tidak lagi mendapatkan akta 4 sebagai syarat mereka untuk mengajar. Lantas bagaimanakah nasib para lulusan FKIP di tahun 2015 dan setelahnya? Apakah cita-cita luhur mereka untuk dapat menjadi seorang pendidik dan mengabdi pada negeri harus pupus? Ternyata pemerintah menjawab tidak. Dengan dihapusnya akta 4, pemerinah telah menyiapkan gantinya dengan mengeluarkan kebijaan unt...