Kita, adalah manusia yang sering lupa. Bahwa tak selamanya hikmah datang di awal pagi. Bisa saja, ia baru akan hadir bersama senja di waktu sore, atau justru dipenghujung malam di penutup hari. Bahkan pula, bisa jadi ia baru akan datang esok hari, lusa, pekan depan, bulan depan, atau entah suatu hari nanti. Namun yang pasti, ia tak pernah mengingkari janji. Suatu saat, pasti! Namun lagi-lagi, kita adalah manusia, yang seringnya kehilangan sabar dalam menghimpun hikmah yang belum sempat tersingkap dalam ketertolakan kita. Padahal seharusnya kita sudah banyak belajar. Pada setiap kisah baik yang telah menjadi takdir kita hari ini. Pada ribuan kisah yang dahulu sempat begitu kita benci, yang nyatanya justru menjadi episode terbaik dalam perjalanan kali ini. Terkadang (atau bahkan sering), kita hanya mendefinisikan kesempurnaan pada batasan diri kita sendiri. Menganggap semua yang kita harapkan adalah yang terbaik untuk diri kita. ...
Merangkai Kata, Membingkai Makna