Skip to main content

Ngabuburit #10: Andai Kamu Tau

Kita, adalah manusia yang sering lupa. 
Bahwa tak selamanya hikmah datang di awal pagi.
Bisa saja, ia baru akan hadir bersama senja di waktu sore, atau justru dipenghujung malam di penutup hari. 
Bahkan pula, bisa jadi ia baru akan datang esok hari, lusa, pekan depan, bulan depan, atau entah suatu hari nanti. 
Namun yang pasti, ia tak pernah mengingkari janji.
Suatu saat, pasti!

Namun lagi-lagi, kita adalah manusia, yang seringnya kehilangan sabar dalam menghimpun hikmah yang belum sempat tersingkap dalam ketertolakan kita.

Padahal seharusnya kita sudah banyak belajar.
Pada setiap kisah baik yang telah menjadi takdir kita hari ini. 
Pada ribuan kisah yang dahulu sempat begitu kita benci, yang nyatanya justru menjadi episode terbaik dalam perjalanan kali ini.

Terkadang (atau bahkan sering), kita hanya mendefinisikan kesempurnaan pada batasan diri kita sendiri.
Menganggap semua yang kita harapkan adalah yang terbaik untuk diri kita. 

Kita lupa, pada siapa pena kehidupan ini tergenggam. 
Pada siapa alur kisah ini ditata.

Seringnya kita, memaksa doa yang kita panjatkan pada Rabb kita.
Meminta untuk dikabulkan pada rentan waktu yang kita ciptakan batasannya sendiri. 
Meminta dikabulkan pada wujud yang kita tetapkan sendiri.
Meminta dikabulkan pada jumlah dan kualitas yang kita takar sendiri. 

Sombongnya kita yang begitu sering telah mendikte Tuhan.

Padahal harusnya kita paham. Bahwa sejatinya, tak ada doa yang tak berbalas "iya".

"Iya, Aku kabulkan sekarang"

"Iya, Aku kabulkan. Tapi tunggu sebentar"

"Iya, Aku kabulkan. Tapi Aku ingin beri yang lebih baik untukmu."

Bagaimana, adakah janji yang lebih baik dari itu? Adakah Dzat yang selalu memberi peng-iya-an selain Rabb mu?

Jikasaja engkau tau, betapa cintanya Ia padamu.
Betapa inginnya Ia untuk memberikan yang terbaik bagimu.

Andai saja engkau tau..

Pasti kelak kau pun akan jatuh hati padaNya. 
Untuk setiap apa yang telah ditakdirkan menjadi bagian dalam kisah perjalananmu.
Untuk jawaban pada setiap sujud panjang mu.
Untuk jawaban atas setiap derai air mata yang menjadi saksi bisu perjuanganmu.

Andaisaja engkau tau...

Pasti kelak kau pun akan jatuh hati padaNya
Atas apa-apa yang telah Ia jauhkan darimu.
Untuk apa-apa yang tak sempat engkau dapatkan dalam kisahmu yang megharu biru.
Yang dahulu sempat membuatmu sesak.
Yang dahulu sempat membuatmu kecewa pada pengharapan yang engkau titipkan pada sesosok anak manusia atau janji manis dunia.

Ya, andai saja engkau tau...

Kau pasti akan jatuh hati padaNya. Pada setiap jengkal Rabb mu mengatur jalan hidupmu.

Dan kamu, selamat mencari cinta..
Tenang, cintaNya ada dimana-mana.
Kau tak akan sukar untuk menemukannya :)

10 Ramadhan 1439 H
Surakarta
22.37
Cos Ma'arif H.L

Comments

Popular posts from this blog

Urgensi Lembaga Legislatif dalam Dinamika Politik Kampus

Seiring dengan makin dikenalnya istilah student governence di lingkungan kampus, tentunya akan menimbulkan pertanyaan-pertanyaan yang mendasar tentang apa sebenarnya student governance atau yang kita artikan sebagai pemerintahan mahasiswa. Disamping itu, pengkajian terhadap setiap tugas, peran dan fungsi dari tiap-tiap lembaga tersebut wajib kita ilhami dengan baik, sehingga sistem baku yang telah dibentuk dalam lingkungan kampus ini dapat berjalan secara dinamis dan sinergis dalam mewujudkan pemerintahan mahasiswa. Layaknya sebuah pemerintahan negara, “organisasi kemahasiswaan di perguruan tinggi diselenggarakan berdasarkan prinsip dari, oleh dan untuk mahasiswa”. Berangkat dari landasan tersebut, tentunya dapat kita simpulkan bahwa prinsip “dari mahasiswa, oleh mahasiswa, dan untuk mahasiswa” merupakan prinsip dasar dalam kehidupan mahasiswa. Untuk itu diperlukan suatu tatanan sistem organisasi mahasiswa untuk menjalankan prinsip-prinsip tersebut. Sistem student governe...

Yaa Muqollibal Qulub, Tsabit Qolbii 'ala Diinik

Ya, Rabb.. Bersama senja, Kau ketuk lagi hati ini. Hati yang tengah mencari arti dalam jalan yang sunyi. Kau getarkan kembali hati ini, ketika ia tengah nyaris mati tak berdetak. Kau hadirkan lagi memori itu, saat kami berada pada satu garis perjuangan yang sama. Kau ingatkan kembali pada sebuah janji yang sempat teruntai bersama tangis air mata dan doa. Yaa, Rabb. Tanpa kusampaikan lewat barisan kata pun, aku yakin, Kau mengerti apa yang ditanyakan oleh segumpal daging yang ada didalam raga ini. Aku mencintai Mu, namun bagaimana dengan ridho orang tua ku? Hendak kemana aku mencari jawaban atas kegelisahn hati ini? Aku ingin berjalan dijalan Mu. Sungguh, benar-benar ingin… Namun sungguh, aku tak tahu, hendak ku langkahkan pada persimpangn jalan yang mana langkah kaki ini. Aku hanya takut, aku salah dalam mengambil keputusan. Ketika jalan ini kau buka dengan lapang untuk menjadi jalanku untuk lebih mudah menggapai cintaMu, justru aku sia-siakan dan tutup rapat karena ketidaktah...

PPG Jalur Instan Mencetak Guru Profesional (?)

Hmm, lagi-lagi pingin membahas masalah PPG. Walaupun masalah PPG ini sudah pernah saya bahas di tulisan terdahulu dalam blog ini, boleh deh kita bahas lagi. Mumpung lagi panas :) Berbicara mengenai pengahapusan akta 4 per Juni 2014 bagi mahasiswa FKIP UNS, pasti erat hubungannya dengan isu PPG (Pendidikan Profesi Guru) yang menjadi momok dan pembicaran panas di kalangan mahasiswa FKIP. PPG merupakan pendidikan lanjutan bagi setiap mahasiswa lulusan Kependidikan maupun Non   Kependidikan yang ingin tersertifikasi menjadi guru profesional.  Menurut wacana, lulusan mahasiswa FKIP mulai Juni, 2014 tidak lagi mendapatkan akta 4 sebagai syarat mereka untuk mengajar. Lantas bagaimanakah nasib para lulusan FKIP di tahun 2015 dan setelahnya? Apakah cita-cita luhur mereka untuk dapat menjadi seorang pendidik dan mengabdi pada negeri harus pupus? Ternyata pemerintah menjawab tidak. Dengan dihapusnya akta 4, pemerinah telah menyiapkan gantinya dengan mengeluarkan kebijaan unt...