Tulisan kali ini, mungkin akan memiliki genre yang berbeda dari biasanya. Sedikit serius, sedikit mikir.
Berawal dari chat curhatan salah seorang adik BEM ku yang sedang dilema karna mendapat chat yg cukup serius dari MR nya. Bahwa beberapa hari yang lalu ada seorang ikhwan yang menanyakan kesiapaannya untuk memulai sebuah ta'aruf. Tentunya, ini menjadi sebuah pertanyaan yang amat sangat sulit baginya. Karena di usianya saat ini, ia masih merasa terlalu muda untuk berada pada fase tersebut. Masih banyak yang harus diselesaikan, masih banyak yg belum dipersiapkan. Sebab baginya, menikah bukanlah perkara yang remeh.
Disatu sisi yang lain, salah satu group WA ku pun juga sempat ramai dengan candaan perkara pernikahan. Guyonan nikah muda, panitia pernikahan, dan hahahihi lainnya mengenai pernikahan menjadi topik yang cukup menarik sehingga mampu menghidupkan group yang sudah cukup lama sepi menjadi ramai kembali.
Terlepas dari kedua hal tersebut, saya pun sudah lama menyimpan uneg-uneg mengenai fenomena yang satu ini. Yang saat ini sungguh sangat marak baik di akun media sosial atau kajian remaja. Yang membuat saya sedikit senang, namun juga banyak resah dan khawatirnya.
Fenomena "Nikah Muda". Di kalangan anak muda, topik yang satu ini menjadi salah satu topik paling menarik untuk dikupas. Bahkan, di medsos pun banyak akun-akun islami yang hadir sebagai media propaganda nikah muda. Mulai dari komik dengan tokoh ikhwan dan akhwat yang sedang memendam rasa satu sama lain, juga video-video komedi yang sengaja dibuat untuk menarik animo anak muda untuk menyegerakan menikah di usia muda.
Lantas, positifkah? Atau sebaliknya?
Bagi saya pribadi, iming-iming tersebut cukup sangat berpengaruh besar untuk menghindarkan para pemuda-pemudi kita dari zina. Jelas, dari pada pacaran mending nikah aja, dari pada hatinya liar, mending nikah aja.
Betul, sangat betul. Tidak ada yang salah pada segi itu. Namun permasalahannya adalah, saya melihat ada part yang terpotong dari upaya tersebut. Maraknya ajakan nikah muda tidak sebanding dengan banyaknya pendidikan dan pencerdasan pemuda-pemudi kita tentang bekal apa-apa saja yang harus dimiliki untuk menuju pada fase tersebut, juga tentang bagaimana kompleksnya menyatukan dua pemikiran manusia untuk menuju pada satu tujuan yang sama. Padahal kesemuanya tidak mudah. Tidak pernah akan mudah.
Membina sebuah rumah tangga adalah amanah yang besar. Bukan perkara yang satu hari terjadi, satu hari selesai. Itulah mengapa, selain bekal yang cukup untuk menuju fase tersebut, memilih pasangan juga merupakan hal yang tak kalah penting dalam mewujudkan rumah tangga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah.
Seperti yang kita tahu, menikah adalah menyempurkan separuh agama. Bagaimana tidak, sebab ada banyak sekali amalan-amalan yang hanya dapat dilakukan ketika kita telah memasuki gerbang pernikahan. Seperti halnya berbaktinya seorang istri pada suami, bagaimana memberikan tarbiyah yang baik pada muharrik kecilnya, tak lain adalah perkara-perkara yang hanya dapat dilakukan pasca seseorang menikah. Dan lebih dalamnya lagi, jenjang amalan yang akan kita lakukan pasca menikah memiliki rentan waktu yang lebih lama. Maka, sudah menjadi kebutuhan bahwa setiap manusia seharusnya mempersiapkan pernikahan dengan sebaik mungkin.
Andaikan setiap orang paham, bahwa menikah bukan hanya menyoal tentang waktu, keberanian, juga kesempatan, namun juga soal keimanan dan ketaqwaan.
Andaikan setiap orang paham, bahwa menikah bukan hanya mengikat janti atas dua insan manusia, namun juga pada Tuhannya
Andaikan setiap orang paham, bahwa menikah adalah amanah yang besar. Bukan sekedar perlombaan. Siapa lebih cepat, dia lebih baik.
Semoga kita menjadi orang yang menyegerakan dalam bersiap, bukan hanya sekedar menyegerakan mendatangkan fase yang sejatinya kita belum siap.
Semoga pula kita bukanlah bagian dari orang-orang yang menunda, tetapi juga bukan pula bagian orang-orang yang tidak siap ketika memang fase tersebut telah datang.
Semoga pula kita bukanlah bagian dari orang-orang yang menunda, tetapi juga bukan pula bagian orang-orang yang tidak siap ketika memang fase tersebut telah datang.
Selamat berbenah hati yang baik~
9 Ramadhan 1439 H
Masjid As-Salam
16.57
Cos Ma'arif H.L
16.57
Cos Ma'arif H.L
Adik BEM?? Siapa mbak?
ReplyDeleteSiapa siapa siapanya dong, siapanya dong, dang ding dong 😅
ReplyDelete