Tentang perjalanan dan persimpangannya. Dalam sebuah perjalanan, Allah membentangkan jalan berikut beserta persimpangannya. Dan saat engkau tiba disana, kau harus memilih. Menentukan arah untuk kemudian kembali menjejak di perlintasan yang engkau pilih. Sebab kau tak mungkin dan tak akan bisa menyudahi langkahmu sampai di persimpangan ini saja. Perjalananmu harus berlanjut. Pemberhentianmu hanya sejenak. Sebab persimpangan bukanlah titik akhir dalam perjalanan ini.
Di persimpangan jalan ini, nantinya akan ada begitu banyak pembelajaran yang engkau terima. Tentang konsekuensi sebuah pilihan, tentang ilmu ikhlas dan penerimaan, serta hakikat merelakan dan melepaskan.
Dan akhirnya, kurasa kita telah sampai pada persimpangan jalan tersebut. Sebuah persimpangan yang sedari dulu sungguh enggan untuk aku tuju cepet cepat. Sebab berawal dari sana, ada banyak hal yang harus kau relakan untuk pergi dan menghilang. Ada pula kisah baru yang harus kau temui dan terima.
Memang benar, setiap orang berhak menentukan arahnya masing-masing. Kau berhak memilih jalanmu sendiri, pun dengan aku. Kita sama-sama berhak untuk kembali menyamakan arah dalam melanjutkan perjalanan ini. Pun juga berhak untuk mencukupkan untuk tidak lagi melangkah secara bersama-sama.
Namun, biar bagaimanapun, tetaplah Allah yang memegang kuasa atas setiap keputusan-keputusan kita.Sebab Allah adalah pemilik kehendak atas masing-masing diri kita. Allah lah yang Maha Membolak-balikkan hati. Dan Allah pulalah yang mengetahui takdir terbaik bagi hamba-hambaNya.
Ya, sebab sejatinya dalam hidup yang harus kau pahami adalah penerimaan. Bukankah tugas seorang hamba hanya taat?
Dan begitupun dengan kita. Yang akhirnya pun harus merelakan untuk menyudahi kisah ini tepat di persimpangan ini. Sebab selepas ini, kita akan menjejak di perlintasan kita masing-masing.
Dan untuk setiap pembelajaran yang telah sama-sama kita lalui. Pun juga hikmah yang telah kita himpun di sepanjang jalan yang telah lalu. Aku bersyukur karena Allah sempat mempertemukan kita di jalan ini.
Dan kau, selamat melanjutkan perjalanan. Entah di tanah kelahiranmu ataupun tanah perantauanmu berikutnya, tetaplah kau menjadi hujan. Bermanfaatlah dimanapun kau berada. Semoga di ujung jalan sana, ada persimpangam yang kembali mempertemukan kita.
Salam sayang untuk sahabat-sahabat sholihah dimanapun kalian berada :)
Danau Rektorat,
16 Mei 2018 : 15.23
Cos Ma'arif H.L
Salam sayang untuk sahabat-sahabat sholihah dimanapun kalian berada :)
Danau Rektorat,
16 Mei 2018 : 15.23
Cos Ma'arif H.L
Comments
Post a Comment