Skip to main content

Jangan Berakhir

Tentang perjalanan dan  persimpangannya. Dalam sebuah perjalanan, Allah membentangkan jalan berikut beserta persimpangannya. Dan saat engkau tiba disana, kau harus memilih. Menentukan arah untuk kemudian kembali menjejak di perlintasan yang engkau pilih. Sebab kau tak mungkin dan tak akan bisa menyudahi langkahmu sampai di persimpangan ini saja. Perjalananmu harus berlanjut. Pemberhentianmu hanya sejenak. Sebab persimpangan bukanlah titik akhir dalam perjalanan ini. 

Di persimpangan jalan ini, nantinya akan ada begitu banyak pembelajaran yang engkau terima. Tentang konsekuensi sebuah pilihan, tentang ilmu ikhlas dan penerimaan, serta hakikat merelakan dan melepaskan.

Dan akhirnya, kurasa kita telah sampai pada persimpangan jalan tersebut. Sebuah persimpangan yang sedari dulu sungguh enggan untuk aku tuju cepet cepat. Sebab berawal dari sana, ada banyak hal yang harus kau relakan untuk pergi dan menghilang. Ada pula kisah baru yang harus kau temui dan terima. 

Memang benar, setiap orang berhak menentukan arahnya masing-masing. Kau berhak memilih jalanmu sendiri, pun dengan aku. Kita sama-sama berhak untuk kembali menyamakan arah dalam melanjutkan perjalanan ini. Pun juga berhak untuk mencukupkan untuk tidak lagi melangkah secara bersama-sama. 

Namun, biar bagaimanapun, tetaplah Allah yang memegang kuasa atas setiap keputusan-keputusan kita.Sebab Allah adalah pemilik kehendak atas masing-masing diri kita. Allah lah yang Maha Membolak-balikkan hati. Dan Allah pulalah yang mengetahui takdir terbaik bagi hamba-hambaNya.

Ya, sebab sejatinya dalam hidup yang harus kau pahami adalah penerimaan. Bukankah tugas seorang hamba hanya taat?

Dan begitupun dengan kita. Yang akhirnya pun harus merelakan untuk menyudahi kisah ini tepat di persimpangan ini. Sebab selepas ini, kita akan menjejak di perlintasan kita masing-masing.

Dan untuk setiap pembelajaran yang telah sama-sama kita lalui. Pun juga hikmah yang telah kita himpun di sepanjang jalan yang telah lalu. Aku bersyukur karena Allah sempat mempertemukan kita di jalan ini.

Dan kau, selamat melanjutkan perjalanan. Entah di tanah kelahiranmu ataupun tanah perantauanmu berikutnya, tetaplah kau menjadi hujan. Bermanfaatlah dimanapun kau berada. Semoga di ujung jalan sana, ada persimpangam yang kembali mempertemukan kita.

Salam sayang untuk sahabat-sahabat sholihah dimanapun kalian berada :)

Danau Rektorat,
16 Mei 2018 : 15.23
Cos Ma'arif H.L



Comments

Popular posts from this blog

Urgensi Lembaga Legislatif dalam Dinamika Politik Kampus

Seiring dengan makin dikenalnya istilah student governence di lingkungan kampus, tentunya akan menimbulkan pertanyaan-pertanyaan yang mendasar tentang apa sebenarnya student governance atau yang kita artikan sebagai pemerintahan mahasiswa. Disamping itu, pengkajian terhadap setiap tugas, peran dan fungsi dari tiap-tiap lembaga tersebut wajib kita ilhami dengan baik, sehingga sistem baku yang telah dibentuk dalam lingkungan kampus ini dapat berjalan secara dinamis dan sinergis dalam mewujudkan pemerintahan mahasiswa. Layaknya sebuah pemerintahan negara, “organisasi kemahasiswaan di perguruan tinggi diselenggarakan berdasarkan prinsip dari, oleh dan untuk mahasiswa”. Berangkat dari landasan tersebut, tentunya dapat kita simpulkan bahwa prinsip “dari mahasiswa, oleh mahasiswa, dan untuk mahasiswa” merupakan prinsip dasar dalam kehidupan mahasiswa. Untuk itu diperlukan suatu tatanan sistem organisasi mahasiswa untuk menjalankan prinsip-prinsip tersebut. Sistem student governe...

Yaa Muqollibal Qulub, Tsabit Qolbii 'ala Diinik

Ya, Rabb.. Bersama senja, Kau ketuk lagi hati ini. Hati yang tengah mencari arti dalam jalan yang sunyi. Kau getarkan kembali hati ini, ketika ia tengah nyaris mati tak berdetak. Kau hadirkan lagi memori itu, saat kami berada pada satu garis perjuangan yang sama. Kau ingatkan kembali pada sebuah janji yang sempat teruntai bersama tangis air mata dan doa. Yaa, Rabb. Tanpa kusampaikan lewat barisan kata pun, aku yakin, Kau mengerti apa yang ditanyakan oleh segumpal daging yang ada didalam raga ini. Aku mencintai Mu, namun bagaimana dengan ridho orang tua ku? Hendak kemana aku mencari jawaban atas kegelisahn hati ini? Aku ingin berjalan dijalan Mu. Sungguh, benar-benar ingin… Namun sungguh, aku tak tahu, hendak ku langkahkan pada persimpangn jalan yang mana langkah kaki ini. Aku hanya takut, aku salah dalam mengambil keputusan. Ketika jalan ini kau buka dengan lapang untuk menjadi jalanku untuk lebih mudah menggapai cintaMu, justru aku sia-siakan dan tutup rapat karena ketidaktah...

PPG Jalur Instan Mencetak Guru Profesional (?)

Hmm, lagi-lagi pingin membahas masalah PPG. Walaupun masalah PPG ini sudah pernah saya bahas di tulisan terdahulu dalam blog ini, boleh deh kita bahas lagi. Mumpung lagi panas :) Berbicara mengenai pengahapusan akta 4 per Juni 2014 bagi mahasiswa FKIP UNS, pasti erat hubungannya dengan isu PPG (Pendidikan Profesi Guru) yang menjadi momok dan pembicaran panas di kalangan mahasiswa FKIP. PPG merupakan pendidikan lanjutan bagi setiap mahasiswa lulusan Kependidikan maupun Non   Kependidikan yang ingin tersertifikasi menjadi guru profesional.  Menurut wacana, lulusan mahasiswa FKIP mulai Juni, 2014 tidak lagi mendapatkan akta 4 sebagai syarat mereka untuk mengajar. Lantas bagaimanakah nasib para lulusan FKIP di tahun 2015 dan setelahnya? Apakah cita-cita luhur mereka untuk dapat menjadi seorang pendidik dan mengabdi pada negeri harus pupus? Ternyata pemerintah menjawab tidak. Dengan dihapusnya akta 4, pemerinah telah menyiapkan gantinya dengan mengeluarkan kebijaan unt...