Hay hay sahabatku, dalam minggu ini aku dapet tugas dari BEM
buat meresensi sebuah buku nih. Ada yang pernah baca buku yang berjudul “Guru
Sejati”? Terutama sih buat kalian yang ngakunya mahasiswa UNS, apalagi
mahasisawa FKIP yang nantinya akan menjadi Guru hebat Indonesia. Buku yang
ditulis oleh seorang dosen kita, Bapak M. Furqon Hidayatullah ternyata
menyimpan berjuta ilmu yang kudu wajib harus mesti kita ambil dan amalkan. Dalam
buku ini di paparkan secara detail mengenai seluk beluk para pendidik Indonesia
yang ingin memiliki kekuatan untuk mengubah cara mendidik yang professional,
berkarakter kuat dan cerdas.
Secara umum sih buku ini dibagi menjadi 11 Bab. Tiap Bab
menjelaskan sub judul yang saling berhubungan dan dipaparkan dengan jelas.
Selain itu buku ini juga memakai bahasa yang mudah dipahami. Jadi, jangan takut
bosen kalu udah baca buku yang satu ini.
Oke, kalau begitu langsung aja deh aku tuliskan ringkasan /
resensi dari buku ini. Mungkin meresensinya per bab bab aja kali yaa. “Menurut
buku yang pernah saya baca” (semoga yang punya style berbicara dengan
kalimat ini nggak baca tulisan ini deh, jadi malu ikut-ikutan ngomong beginian
:p ) Sebuah tulisan yang tak terlalu panjang, akan lebih menarik dibaca jika
dibanding dengan tulisan yang panjangnya melebihi gerbong kereta api :D
Bab I Pendahuluan
Bab ini merupakan paparan bagaimana seharusnya menjadi seorang
guru. Guru harus memiliki komitmen yang kuat dalam melaksanakan pendidikan
secara holistic yang berpusat pada potensi dan kebutuhan peserta didik.
Pendidik juga harus mampu menyiapkan peserta didik untuk bisa menangkap peluang
dan kemajuan dunia dengan perkembangan ilmu dan tekhnologi. Disisi lain,
pendidikan juga harus mampu membukakan mata hati peserta didik untuk mampu
melihat masalah-masalah bangsa dan dunia seperti, kemiskinan, kelaparan,
kesenjangan, ketidakadilan, dan persoalan lingkungan hidup.
Diperlukan sosok guru yang berkarakter kuat dan cerdas. Guru
berkarakter kuat. Ia bukan hanya mampu mengajar tetapi ia juga mampu mendidik.
Ia bukan hanya mampu menstransfer pengetahuan ( transfer of knowledge ) tetapi
ia juga mampu menanamkan nilai-nilai yang diperlukan untuk mengarungi hidupnya.
Guru yang cerdas. Ia bukan hanya memiliki kemampuan yang bersifat intelektual
tetapi juga memiliki kemampuan secara emosi dan spiritual sehingga guru mampu
membuka mata hati peserta didik untuk belajar, dan selanjutnya mampu hidup
dengan baik di tengah-tengah masyarakat.
Sosok guru yang berkarakter kuat dan cerdas, diharapkan
mampu mengemban amanah dalam mendidik peserta didiknya. Guru harus memiliki
kompetensi utama yang harus melekat pada guru. Yaitu nilai-nilai keamanahan,
keteladanan, dan mampu melakukan pendekatan pedagogis serta mampu berpikir dan
bertindak cerdas.
Nah, itulah sekilas gambaran tentang isi Bab I dari buku
ini. Gimana-gimana? Dari pendahuluannya aja keren banget kan? Banyak ilmu yang
akan didapat jika kamu baca buku ini. So, baca lanjutan resesnsiku di Bab II
yaa Guys ^_^
#Maksa!!!
*Biarin :p
Surakarta, 06
Februari 2014
17:19
Cos Ma’arif H.
L
Comments
Post a Comment